“Ini semua salahku, aku tidak
dapat mengatakan perasaanku yang sebenarnya kepada Hye Min” gumamku dalam hati.
Lalu aku mengeluarkan cincin dari saku celanaku dan aku pun melihat kearah Hye
Min dan Young seob mereka terlihat sangat bahagia lalu aku pandangi cincin yang
harusnya terpasang di jari manis Hye Min tetapi itu semua tidak akan terjadi.
Dan aku pun menjatuhkan cincin itu dan pergi meninggalkan pesta pernikahan
orang yang kusayang.
“Tiing,tiing,trintingg” suara
cincin jatuh. Lalu…
“Waaahhh, dia menjatuhkan
cincinnya” gumam seorang wanita yang melihatku membuang cincin itu
Melihatku pergi keluar dari
gereja, wanita itu pun langsung mengambil cincin itu dan mengejarku. Karena
merasa tidak melihatku dimana mana wanita itu segera bertanya dengan orang yang
ada di luar gereja
“Ajushi, apakah anda melihat
orang yang tadi bermain piano sambil bernyanyi pada saat berlangsungnya
pernikahan Hye Min?” Tanya Wanita itu
“Ohhh, Young Bae ssi. Ye..bogo
shippo. Ahh dia sudah pergi ..itu dia sedang menyebrang jalan.” Jawab orang itu
“Ahh, gomapta ajushi” sahut
wanita itu dan wanita itu langsung mengejarku
Di penyebrangan dekat gereja
“Ahhh, orang itu jalannya cepat
sekali. Apa dia tidak tahu aku pakai high heels, huuh” gerutu wanita itu.
Wanita itu pun berhasil menyebrang jalan dan berlari mengejarku.
“Aahhh, aku tidak dapat
mengejarnya, jalannya cepat sekali” gerutu wanita muda itu kembali
Tak lama kemudian aku sampai di
rumahku dan aku pun langsung membuka pagar rumahku dan menutupnya kembali.
“Ahhhh,, dasar pria
menyebalkan..Aku capek sekali…. Haaaahhh”gerutu wanita muda itu kembali
Aku pun masuk ke dalam rumah
dan membuka rompi dan dasi ku.
“Ahhh, melelahkan harus
melihatnya… lebih baik aku tidak usah datang tadi” gumam ku dan tiba tiba Bel
rumahku berbunyi
“Tingg..Tongg,,Tingg,Tong,,,”suara
bel berbunyi
“Siapa ya” tanyaku dalam hati
dan aku segera keluar dan membuka pintu pagar sampingku dan melihat seorang
wanita yang cukup manis parasnya sedang berdiri di depan rumahku
“Duguseyo?”Tanyaku pada wanita
itu
“Ahhh, young bae-ssi? Apakah
kamu young bae ssi?” Tanya wanita itu
“Ne,geurae.Duguseyo?” Tanya ku
kembali
“choneun jang young ri imnida,
aku kemari hanya ingin bertanya sesuatu hal” ujar wanita itu
“Moeyo?” Tanya ku kembali
“Apakah ini benar cincinmu?”
kata wanita itu
“Heiii, mengapa kamu
memungut cincin itu” Tanya ku dengan
nada yang kesal
“Mengapa kamu membuangnya
padahal kan cincin ini bagus” jawab youngri
“Bagus, Hahh,, kalau begitu
kamu saja yang ambil, aku tidak membutuhkannya” jawabku kesal
“Chongmalyo. Ahhh… yeppo na…
pasti harganya sangat mahal. Gomawo” kata young ri seraya pergi dari rumahku
dan itulah pertemuan pertama ku dengan young ri.
“Ahhh,Dasar aneh” ujarku sambil
menutup pintu pagarku dan masuk ke dalam rumah.
Jam 15.00
“I
don’t wanna be without u girl, majimak insaneun ….” Handphone
ku berdering dan aku langsung mengangkatnya
“Ahh,
ji young-a, Wae geurae?”
“Ayo
kita pergi makan mie”
“Anio,
aku sedang tidak ingin kemana mana”
“Ahhh,
mengapa kau begitu, sudahlah jangan terlalu di pikirkan. Mungkin dia bukan
jodohmu”
“Aku
tidak bisa”
“Tidak
perduli, pokoknya aku akan menjemputmu 10 menit lagi”
“Tapi….”
“Tuut,tuut,tuut,tuut” suara
telepon di putus
“Aisshhh, dasar ji young ,
selalu menyusahkan ku. Huuuhh,,, apa boleh buat” gerutuku
Lalu 10 menit kemudian
“Young bae ssi, I’m coming”
teriak ji young sambil membuka pintu rumah youngbae
“Heiii, teriakkan mu, menyakiti
telingaku. Sudah sudah ayo kita pergi” ujarku sambil menutup kembali pintu
rumahku dan menguncinya
“Dasarr” gerutu ji young sambil
berjalan menuju mobilnya
“Kita mau kemana?” tanyaku
“Ke Restaurant JANG, katanya
orang mie disana enak” jawab ji young sambil menyalakan mesin mobilnya
“Ahhh, terserah saja lah” ucapku
seraya membuka pintu mobil ji young dan
kami pun pergi menuju “Restaurant Jang”
Di “Restaurant Jang”
“Young ri-a, kau sudah sampai”
Tanya seorang pegawai wanita yang bernama Hyun Ra
“Ne, mmm… maaf ya aku lama.
Tadi aku pulang ganti baju dulu” ucap young ri
“Gwaenchana, kamu kan bos
disini, jadi mau datang kapan saja, terserah kamu young ri” sahut Hyun Ra
“Jangan anggap aku bos, anggap
saja karyawab biasa.Arasseo” kata young ri sambil memakai celemek
“Ara.., tapi kamu baru membeli
cincin ya” sahut hyun ra
“Moo, ahhh,, ini,, aku tidak
membelinya tapi aku di berikan oleh seseorang” ujar young ri sambil melihat
cincin itu
“Waaahhh, pacar barumu yaahh”
goda hyun ra
“Anio, aku tidak mengenal
orangnya tapi dia mau membuang cincin ini jadi ku ambil saja” ucap young ri
“Ohhh, begitu… Ehh ada
pelanggan tuh” kata hyun ra sambil menunjuk ke arah pintu masuk
“Hmmm, aku layani dulu ya” ujar
young ri
Ternyata aku bertemu lagi
dengan Young ri
“Eoseo-oseyo, Anda akan makan
di sini atau Take a way” sapa young ri kepada ku
“Kami akan makan disini” jawab
ji young
“Ohh, kalau begitu, Haahh” ucap
young ri kaget melihatku
“Waeyo?” Tanya ji young
“Anio, silahkan ikuti saya”kata
young ri
“Hmmm, baiklah” sahut ji young
“Ommo,
apa yang harus kulakukan dia kan pemilik cincin ini” gumam young
ri dalam hati
“Sepertinya
aku pernah melihat wanita ini” gumamku dalam hati
“Ini mejanya dan ini
menunya”ucap youngri sembari menyerahkan menunya dan aku pun melihat cincin di
tangan Young ri
“Heiii, apakah kamu pernah
melihatku” tanyaku pada young ri
“Anio, a,,aku tidak pernah
melihatmu”jawab young ri gugugp
“Jangan berbohong, aku memang
benar benar pernah melihatmu dan cincin itu” ucap ku
“Heii, kalian saling kenal?”
Tanya ji young kepadaku dan youngri
“Ne” jawabku
“Anio” jawab young ri
“Aku harus mempercayai yang
mana” Tanya ji young
“Lebih baik tuan segera
memesan, karena masih banyak pesanan yang harus ku antar” jawabku
“Ohhh, baiklah” ucap ji young
dan aku pun masih bertanya Tanya siapakah wanita itu sebenarnya lalu seorang
pegawai memanggil
“Young ri-a… ada telepon dari
ayah mu” ucap seorang pegawai
Dan aku pun ingat nama wanita
itu, tetapi aku lebih memilih diam saja
“Jamkanman, aku masih melayani
pelanggan” sahut young ri
“Geurae” jawab seorang pegawai
itu
“Jadi mau pesan apa” Tanya
young ri
“Naengmyeon, janchi guksu dan
jajangmyun serta ddeobeokki juga soju dan air mineral” jawab ji young
“Baiklah, tunggu sekitar 10
menit. Terimakasih” ucap young ri dan berlari menuju telpon di restaurant
“Heii,Naengmyeon, janchi
guksudan jajangmyun minumnya soju dan air mineral lalu Ddeobokki 1 ”
“10 menit” jawab cheff yang ada
di dapur
Lalu youngri mengangkat telepon
dari ayahnya
“Busurinya,
aboji”
“Young
ri-a, uang yang kamu minta dari ayah 2
hari lalu sudah ada. Kamu bisa mengambilnya sekarang”
“Ahh,
Arraseo. Hajiman aku harus mengambil uang itu dimana? ”
“Di
rumah bibi mu, uang itu ada 20 juta won”
“Ahh,
Arraseoyeo”
“Kalau
begitu ayah tutup telponnya”
“tuut,tuut,tuut”suara telpon di
putus
“Young ri-a ini ddeobeokki ,
soju dan air mineralnya kamu antar dulu” kata seorang cheff yang mengantarkan
makanan itu ke young ri
“Ok” jawab young ri
Lalu youngri pun mengantarkan
ke mejaku
“Ini soju dan air mineralnya
serta ddeobeokki” kata youngri sembari menyodorkan semua minuman dam makanan
ringan yang dia antar
“Gomapta” kata ji young dan aku
hanya diam dengan wajah yang sedikit masam
“Kamu tidak bilang terima
kasih” Tanya ji young kepadaku
“Anio, kamu kan sudah bilang”
jawabku
“Aisshhh, dasar orang ini”
gerutu young ri pelan
“Heii, kau bilang apa” Tanyaku
kesal
“Anio” sahut young ri
Lalu….
“Nona, bisa tambah air
mineralnya 1 botol lagi” kata seorang pelanggan kepada young ri
“Ahhh, geurae” sahut young ri
berlari mengambil air mineral dan memberikan pada pelanggan itu. Aku pun tak
henti hentinya melihat gerak gerik young ri
“Ya, youngbae ssineun
weiteo-eul joahaeyo?” tanya ji young kepadaku
“Anio,enak saja” sahutku malu
“Bohong, wajahmu memerah”
celetuk ji young
“Sudahlah, orangnya datang”
kataku sambil menunjuk young ri yang mengantarkan pesanan kami
“Ini janchi guksu, jajangmyeon,
dan naengmyeon. Selamat menikmati” kata youngri dan langsung pergi menuju meja
kasir
“Hyun ra, aku mau pergi dulu
jadi tolong kamu tangani dulu pekerjaanku ya” kata young ri sembari melepas
celemek yang dia pakai
“Hajiman, eodiro gasimnika”
kata hyun ra bingung
“Aku ingin mengambil uang yang
aku bilang kemaren lusa” jawab young ri sembari memakai baju hangatnya
“Oohh, uang untuk kuliahmu dan
merenovasi restaurant ini” terka hyun ra
“Ye, majayo” jawab young ri
“Geureokheunyo,dangsin-I gaseo
seodulleo”ucap hyun ra
“Arasseoyo,dowajuseyo”
sahutku sambil berlari menuju ke pintu
masuk
“Geurae, Anyonghigaseyo”ucap
hyun ra sambil melambaikan tangan kepada young ri
Lalu 1 menit kemudian
“Waeyo?” Tanya hyun ra kaget
melihat young ri kembali dan aku pun ikut kaget juga
“Tasku dan kunci mobil ku
tertinggal”ucap young ri seraya mengambil tasnya dan kunci mobilnya
“Dasarr” celetuk hyun ra
menggelengkan kepala
“Aku pergi ya, Daaahh” ujar
young ri sambil berlari keluar
“Hmmm” sahut hae ra
Di rumah bibi young ri
“Tok,tok,tok” suara pintu rumah
di ketuk
“Dugusaeyo” tanya bibi young ri
“Young ri- a”jawab young ri
“Ohhh, jamkkanman” sahut bibi
young ri
“Nee” sahut youngri lagi
Lalu pintu rumah bibi young ri
terbuka
“kreettt” suara pintu di buka
“Ahhh, young ri-a, niga sipheoyo” ucap bibi youngri sambil memeluk
young ri
“Anyeong , sukmo. Bogo
sipheoyo”ujar younri
“Kamu ingin mengambil uang dari
ayahmu ya” Tanya bibi young ri
“Ye, majayo” jawab young ri
“Duduk dulu,bibi buatkan teh”
kata bibi young ri sambil menyuruh young ri duduk
“Ne, gomawo” sahut young ri seraya duduk di kursi.
Lalu bibi young ri pergi ke
dapur dan tak lama kemudian membawa satu buah gelas yang berisi teh
“Ini, minum tehnya. Mianhae
bibi tidak ada cemilan” kata bibi young ri seraya menyodorkan segelas teh
“Anio, gwaenchanayo. Aku juga
buru buru kok” ujar youngri
“Oh begitu, mmm…tunggu sebentar
ya bibi ambilkan ceknya dulu” ucap bibi youngri sambil pergi ke ruang tengah
untuk mengambil cek yang dikirim oleh ayah young ri
“Geurae” respon young ri
Lalu bibi young ri membawa
selembar amplop dan memberikan amplop itu ke young ri
“Ini, uangnya. Kalau tidak
salah sebesar 20 juta won ya”ucap bibi young ri
sambil menyerahkan amplop ke
young ri
“Hmmm,majayo, gomapsumnida
sukmo. Geureokheunyo aku pamit dulu ya bi”ucap youngri dengan tersenyum
“Ye, josimhi gaseyo” kata bibi
youngri
“Geuraeyo” jawab young ri
Lalu young ri pergi dari rumah bibinya dan kembali ke
restaurant . Sesampainnya young ri di restaurant
“Hyun ra, aku kembali” kata
young ri sambil berlari kecil menuju pegawai restaurant yang bernma hyun ra
“wahhh, cepat sekali datangnya.
Hanya 15 menit kau pergi” kata hyun ra kaget
“hehhe, aku kan hanya mengambil
uang dari ayahku saja” jawabku dengan tersenyum
“Ohhhh, arraseoyo. Cepat kamu
bantu kami. Lihatlah semuanya bingung karena pelanggan yang datang sangat
banyak.” Kata hyun ra sambil memberiku celemek
“ohhh, geuraeyo” jawab young ri
sambil memakai celemek yang di berikan oleh hyun ra
“Nona tolong daftar menunya”
ucap seorang pelanggan yang baru datang
“Ohh, Geuraeyo. Jamkanman”
teriak young ri sambil berlari mengambil menu dan melayani pelanggan itu
sementara itu mataku tidak lepas dari pandangan. Aku terus saja melihat young
ri yang begitu bersemangat melayani pelanggan.
Lalu ji young pun memanggil
young ri
“Young ri-ssi” kata ji young
dan young ri pun langsung mendatangi aku dan ji young
“Mmm, ada apa tuan” Tanya young
ri sambil tersenyum. Tanpa di sengaja senyuman young ri membuat jantung ku
berdegup dengan kencang dan aku pun mengalihkan pandanganku ke tempat lain.
“Jangan panggil tuan, panggil saja
ji young. Mmm,, apakah aku boleh meminta nomor teleponmu” kata ji young dengan
pasti
“Nomor telepon restaurant ini”
Tanya young ri lalu aku langsung menatap youngri
“Bukan, nomor telepon
pribadimu” jawab ji young
“Maaf tapi untuk apa ya?” Tanya
young ri
“Untuk berteman denganmu,
bolehkan?” jawab jiyoung
“Ohh, baiklahh” kata young ri
dengan wajah yang sedikit heran
Lalu ji young meminta hand
phone ku
“Heii, young bae mana handphone
mu” kata ji young
“Untuk apa, aku tidak mau kan
kamu yang meminta nomornya” sahutku dengan jantung yang terus berdegup dengan
kencang.
“Issshh, dasar orang ini. menyebalkan”
gerutu ji young dan mengambil handphoneku yang ada di kantung jaketku lalu
menyerahkan kepada young ri
“Ini young ri” kata ji young
menyerahkan handphone ku dan aku pun kaget tapi aku tidak bisa mengelaknya
“Ini” kata young ri seraya
menyerahkan handphone yang berisikan nomor handphonenya.
“Ini benar nomormu” Tanya ji
young lagi memastikan
“Ye,majayo” jawab young ri
“Geuromyeon , gyesanseo
juseyo?” ucap ji young
“Ye,jamkanman gidarisipsio”
kata young ri
“Ne”jawab ji young
“Jeogiyo. Yeogi isseumnida.
Hyeon-geumeuron jibulhasigesseumnika? Sinyong khadeuro jibulhasigesseumnika?
Ucap youngri seraya menyerahkan bonnya
“Hyeon-geumeuron
jibulhasigesseumnika” jawab ji young sambil mengeluarkan uang dari dompetnya
“Algesseumnida”ucap youngri
“Yeogi isseumnida” kata ji
young memberikan uangnya
“Wa jusyeoseo gamsahamnida. Tto osipsio” jawab
youngri sambil menerima uang dari ji young dan pergi ke tempat kasir.
“Ayo kita pergi” ajak ji young
dan kami berdua pun pergi dari restaurant itu.
Lalu sesampainya di rumahku
“Hei,aku langsung pulang ya,
bye young bae” kata ji young dan berlalu pergi dari rumahku. Aku pun masuk ke
dalam rumah dan membuka jaketku dan meletakkan jaketku dimeja tanpa ku sadari
ternyata handphoneku terjatuh.
“Ahhhh, melelahkan. Aku butuh
segelas air dingin sepertinya” gumamku sembari mebuka kulkas dan mengambil
sebotol air laluair itu kutumpahkan ke
gelas. Dan aku kembali ke ruang tamu dan melihat handphone ku jatuh
“Waahhh, mengapa bisa terjatuh
ya” ucap ku seraya mengambilnya tanpa ku sadari tanganku menekan tombol hijau
yang berarti menelpon dan no yang ku tuju adalah nomor youngri
“Ommo, apa yang kulakukan “
ujarku kaget dan langsung mematikan telepon itu. Jantungku pun berdegup dengan
kencang dan aku menaruh handphoneku di meja. Lalu 5 menit kemudian
“I
don’t wanna be without you girl, majimak insaneun,,,” handphone
ku berdering dan kulihat ternyata telepon dari young ri aku pun bingung dan
dengan terpaksa aku mengangkatnya
“Yeoboseyo”
“Yeoboseyo”
“Nuguseyo”
“Young ri-yeyo, Nuguseyo”
“Youngbae- ieyo”
“Moeyo?”
“Anio, Gwaenchanayo.”
“Ohh”
“Mmmm, jeosonghamnida”
“Hmmm, gwaenchanayo”
“Mianhae”
“Ye”
Lalu aku menutup teleponnya
“Wahh, kupikir dia akan marah
ternyata tidak,huuuhh” ucapku
berlanjut ya temann temann :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar