Senin, 21 Januari 2013

The Story Of Wedding Dress(BIGBANG)



“Ini semua salahku, aku tidak dapat mengatakan perasaanku yang sebenarnya kepada Hye Min” gumamku dalam hati. Lalu aku mengeluarkan cincin dari saku celanaku dan aku pun melihat kearah Hye Min dan Young seob mereka terlihat sangat bahagia lalu aku pandangi cincin yang harusnya terpasang di jari manis Hye Min tetapi itu semua tidak akan terjadi. Dan aku pun menjatuhkan cincin itu dan pergi meninggalkan pesta pernikahan orang yang kusayang.
“Tiing,tiing,trintingg” suara cincin jatuh. Lalu…
“Waaahhh, dia menjatuhkan cincinnya” gumam seorang wanita yang melihatku membuang cincin itu
Melihatku pergi keluar dari gereja, wanita itu pun langsung mengambil cincin itu dan mengejarku. Karena merasa tidak melihatku dimana mana wanita itu segera bertanya dengan orang yang ada di luar gereja
“Ajushi, apakah anda melihat orang yang tadi bermain piano sambil bernyanyi pada saat berlangsungnya pernikahan Hye Min?” Tanya Wanita itu
“Ohhh, Young Bae ssi. Ye..bogo shippo. Ahh dia sudah pergi ..itu dia sedang menyebrang jalan.” Jawab orang itu
“Ahh, gomapta ajushi” sahut wanita itu dan wanita itu langsung mengejarku
Di penyebrangan dekat gereja
“Ahhh, orang itu jalannya cepat sekali. Apa dia tidak tahu aku pakai high heels, huuh” gerutu wanita itu. Wanita itu pun berhasil menyebrang jalan dan berlari mengejarku.
“Aahhh, aku tidak dapat mengejarnya, jalannya cepat sekali” gerutu wanita muda itu kembali
Tak lama kemudian aku sampai di rumahku dan aku pun langsung membuka pagar rumahku dan menutupnya kembali.
“Ahhhh,, dasar pria menyebalkan..Aku capek sekali…. Haaaahhh”gerutu wanita muda itu kembali
Aku pun masuk ke dalam rumah dan membuka rompi dan dasi ku.
“Ahhh, melelahkan harus melihatnya… lebih baik aku tidak usah datang tadi” gumam ku dan tiba tiba Bel rumahku berbunyi
“Tingg..Tongg,,Tingg,Tong,,,”suara bel berbunyi
“Siapa ya” tanyaku dalam hati dan aku segera keluar dan membuka pintu pagar sampingku dan melihat seorang wanita yang cukup manis parasnya sedang berdiri di depan rumahku
“Duguseyo?”Tanyaku pada wanita itu
“Ahhh, young bae-ssi? Apakah kamu young bae ssi?” Tanya wanita itu
“Ne,geurae.Duguseyo?” Tanya ku kembali
“choneun jang young ri imnida, aku kemari hanya ingin bertanya sesuatu hal” ujar wanita itu
“Moeyo?” Tanya ku kembali
“Apakah ini benar cincinmu?” kata wanita itu
“Heiii, mengapa kamu memungut  cincin itu” Tanya ku dengan nada yang kesal
“Mengapa kamu membuangnya padahal kan cincin ini bagus” jawab youngri
“Bagus, Hahh,, kalau begitu kamu saja yang ambil, aku tidak membutuhkannya” jawabku kesal
“Chongmalyo. Ahhh… yeppo na… pasti harganya sangat mahal. Gomawo” kata young ri seraya pergi dari rumahku dan itulah pertemuan pertama ku dengan young ri.
“Ahhh,Dasar aneh” ujarku sambil menutup pintu pagarku dan masuk ke dalam rumah.
Jam 15.00
“I don’t wanna be without u girl, majimak insaneun ….” Handphone ku berdering dan aku langsung mengangkatnya
“Ahh, ji young-a, Wae geurae?”
“Ayo kita pergi makan mie”
“Anio, aku sedang tidak ingin kemana mana”
“Ahhh, mengapa kau begitu, sudahlah jangan terlalu di pikirkan. Mungkin dia bukan jodohmu”
“Aku tidak bisa”
“Tidak perduli, pokoknya aku akan menjemputmu 10 menit lagi”
“Tapi….”
“Tuut,tuut,tuut,tuut” suara telepon di putus
“Aisshhh, dasar ji young , selalu menyusahkan ku. Huuuhh,,, apa boleh buat” gerutuku

Lalu 10 menit kemudian
“Young bae ssi, I’m coming” teriak ji young sambil membuka pintu rumah youngbae
“Heiii, teriakkan mu, menyakiti telingaku. Sudah sudah ayo kita pergi” ujarku sambil menutup kembali pintu rumahku dan menguncinya
“Dasarr” gerutu ji young sambil berjalan menuju mobilnya
“Kita mau kemana?” tanyaku
“Ke Restaurant JANG, katanya orang mie disana enak” jawab ji young sambil menyalakan mesin mobilnya
“Ahhh, terserah saja lah” ucapku  seraya membuka pintu mobil ji young dan kami pun pergi menuju “Restaurant Jang”
Di “Restaurant Jang”
“Young ri-a, kau sudah sampai” Tanya seorang pegawai wanita yang bernama Hyun Ra
“Ne, mmm… maaf ya aku lama. Tadi aku pulang ganti baju dulu” ucap young ri
“Gwaenchana, kamu kan bos disini, jadi mau datang kapan saja, terserah kamu young ri” sahut Hyun Ra
“Jangan anggap aku bos, anggap saja karyawab biasa.Arasseo” kata young ri sambil memakai celemek
“Ara.., tapi kamu baru membeli cincin ya” sahut hyun ra
“Moo, ahhh,, ini,, aku tidak membelinya tapi aku di berikan oleh seseorang” ujar young ri sambil melihat cincin itu
“Waaahhh, pacar barumu yaahh” goda hyun ra
“Anio, aku tidak mengenal orangnya tapi dia mau membuang cincin ini jadi ku ambil saja” ucap young ri
“Ohhh, begitu… Ehh ada pelanggan tuh” kata hyun ra sambil menunjuk ke arah pintu masuk
“Hmmm, aku layani dulu ya” ujar young ri
Ternyata aku bertemu lagi dengan Young ri
“Eoseo-oseyo, Anda akan makan di sini atau Take a way” sapa young ri kepada ku
“Kami akan makan disini” jawab ji young
“Ohh, kalau begitu, Haahh” ucap young ri kaget melihatku
“Waeyo?” Tanya ji young
“Anio, silahkan ikuti saya”kata young ri
“Hmmm, baiklah” sahut ji young
“Ommo, apa yang harus kulakukan dia kan pemilik cincin ini” gumam young ri dalam hati
“Sepertinya aku pernah melihat wanita ini” gumamku dalam hati
“Ini mejanya dan ini menunya”ucap youngri sembari menyerahkan menunya dan aku pun melihat cincin di tangan Young ri
“Heiii, apakah kamu pernah melihatku” tanyaku pada young ri
“Anio, a,,aku tidak pernah melihatmu”jawab young ri gugugp
“Jangan berbohong, aku memang benar benar pernah melihatmu dan cincin itu” ucap ku
“Heii, kalian saling kenal?” Tanya ji young kepadaku dan youngri
“Ne” jawabku
“Anio” jawab young ri
“Aku harus mempercayai yang mana” Tanya ji young
“Lebih baik tuan segera memesan, karena masih banyak pesanan yang harus ku antar” jawabku
“Ohhh, baiklah” ucap ji young dan aku pun masih bertanya Tanya siapakah wanita itu sebenarnya lalu seorang pegawai memanggil
“Young ri-a… ada telepon dari ayah mu” ucap seorang pegawai
Dan aku pun ingat nama wanita itu, tetapi aku lebih memilih diam saja
“Jamkanman, aku masih melayani pelanggan” sahut young ri
“Geurae” jawab seorang pegawai itu
“Jadi mau pesan apa” Tanya young ri
“Naengmyeon, janchi guksu dan jajangmyun serta ddeobeokki juga soju dan air mineral” jawab ji young
“Baiklah, tunggu sekitar 10 menit. Terimakasih” ucap young ri dan berlari menuju telpon di restaurant
“Heii,Naengmyeon, janchi guksudan jajangmyun minumnya soju dan air mineral lalu Ddeobokki 1 ”
“10 menit” jawab cheff yang ada di dapur
Lalu youngri mengangkat telepon dari ayahnya
“Busurinya, aboji”
“Young ri-a, uang yang kamu minta dari ayah  2 hari lalu sudah ada. Kamu bisa mengambilnya sekarang”
“Ahh, Arraseo. Hajiman aku harus mengambil uang itu dimana? ”
“Di rumah bibi mu, uang itu ada 20 juta won”
“Ahh, Arraseoyeo”
“Kalau begitu ayah tutup telponnya”
“tuut,tuut,tuut”suara telpon di putus

“Young ri-a ini ddeobeokki , soju dan air mineralnya kamu antar dulu” kata seorang cheff yang mengantarkan makanan itu ke young ri
“Ok” jawab young ri
Lalu youngri pun mengantarkan ke mejaku
“Ini soju dan air mineralnya serta ddeobeokki” kata youngri sembari menyodorkan semua minuman dam makanan ringan yang dia antar
“Gomapta” kata ji young dan aku hanya diam dengan wajah yang sedikit masam
“Kamu tidak bilang terima kasih” Tanya ji young kepadaku
“Anio, kamu kan sudah bilang” jawabku
“Aisshhh, dasar orang ini” gerutu young ri pelan
“Heii, kau bilang apa” Tanyaku kesal
“Anio” sahut young ri
Lalu….
“Nona, bisa tambah air mineralnya 1 botol lagi” kata seorang pelanggan kepada young ri
“Ahhh, geurae” sahut young ri berlari mengambil air mineral dan memberikan pada pelanggan itu. Aku pun tak henti hentinya melihat gerak gerik young ri
“Ya, youngbae ssineun weiteo-eul joahaeyo?” tanya ji young kepadaku
“Anio,enak saja” sahutku malu
“Bohong, wajahmu memerah” celetuk ji young
“Sudahlah, orangnya datang” kataku sambil menunjuk young ri yang mengantarkan pesanan kami
“Ini janchi guksu, jajangmyeon, dan naengmyeon. Selamat menikmati” kata youngri dan langsung pergi menuju meja kasir
“Hyun ra, aku mau pergi dulu jadi tolong kamu tangani dulu pekerjaanku ya” kata young ri sembari melepas celemek yang dia pakai
“Hajiman, eodiro gasimnika” kata hyun ra bingung
“Aku ingin mengambil uang yang aku bilang kemaren lusa” jawab young ri sembari memakai baju hangatnya
“Oohh, uang untuk kuliahmu dan merenovasi restaurant ini” terka hyun ra
“Ye, majayo” jawab young ri
“Geureokheunyo,dangsin-I gaseo seodulleo”ucap hyun ra
“Arasseoyo,dowajuseyo” sahutku  sambil berlari menuju ke pintu masuk
“Geurae, Anyonghigaseyo”ucap hyun ra sambil melambaikan tangan kepada young ri
Lalu 1 menit kemudian
“Waeyo?” Tanya hyun ra kaget melihat young ri kembali dan aku pun ikut kaget juga
“Tasku dan kunci mobil ku tertinggal”ucap young ri seraya mengambil tasnya dan kunci mobilnya
“Dasarr” celetuk hyun ra menggelengkan kepala
“Aku pergi ya, Daaahh” ujar young ri sambil berlari keluar
“Hmmm” sahut hae ra

Di rumah bibi young ri
“Tok,tok,tok” suara pintu rumah di ketuk
“Dugusaeyo” tanya bibi young ri
“Young ri- a”jawab young ri
“Ohhh, jamkkanman” sahut bibi young ri
“Nee” sahut youngri lagi
Lalu pintu rumah bibi young ri terbuka
“kreettt” suara pintu di buka
“Ahhh, young ri-a, niga  sipheoyo” ucap bibi youngri sambil memeluk young ri
“Anyeong , sukmo. Bogo sipheoyo”ujar younri
“Kamu ingin mengambil uang dari ayahmu ya” Tanya bibi young ri
“Ye, majayo” jawab young ri
“Duduk dulu,bibi buatkan teh” kata bibi young ri sambil menyuruh young ri duduk
“Ne, gomawo” sahut  young ri seraya duduk di kursi.
Lalu bibi young ri pergi ke dapur dan tak lama kemudian membawa satu buah gelas yang berisi teh
“Ini, minum tehnya. Mianhae bibi tidak ada cemilan” kata bibi young ri seraya menyodorkan segelas teh
“Anio, gwaenchanayo. Aku juga buru buru kok” ujar youngri
“Oh begitu, mmm…tunggu sebentar ya bibi ambilkan ceknya dulu” ucap bibi youngri sambil pergi ke ruang tengah untuk mengambil cek yang dikirim oleh ayah young ri
“Geurae” respon young ri
Lalu bibi young ri membawa selembar amplop dan memberikan amplop itu ke young ri
“Ini, uangnya. Kalau tidak salah sebesar 20 juta won ya”ucap bibi young ri  sambil menyerahkan amplop  ke young ri
“Hmmm,majayo, gomapsumnida sukmo. Geureokheunyo aku pamit dulu ya bi”ucap youngri dengan tersenyum
“Ye, josimhi gaseyo” kata bibi youngri
“Geuraeyo” jawab young ri
Lalu young ri  pergi dari rumah bibinya dan kembali ke restaurant . Sesampainnya young ri di restaurant
“Hyun ra, aku kembali” kata young ri sambil berlari kecil menuju pegawai restaurant yang bernma hyun ra
“wahhh, cepat sekali datangnya. Hanya 15 menit kau pergi” kata hyun ra kaget
“hehhe, aku kan hanya mengambil uang dari ayahku saja” jawabku dengan tersenyum
“Ohhhh, arraseoyo. Cepat kamu bantu kami. Lihatlah semuanya bingung karena pelanggan yang datang sangat banyak.” Kata hyun ra sambil memberiku celemek
“ohhh, geuraeyo” jawab young ri sambil memakai celemek yang di berikan oleh hyun ra
“Nona tolong daftar menunya” ucap seorang pelanggan yang baru datang
“Ohh, Geuraeyo. Jamkanman” teriak young ri sambil berlari mengambil menu dan melayani pelanggan itu sementara itu mataku tidak lepas dari pandangan. Aku terus saja melihat young ri yang begitu bersemangat melayani pelanggan.
Lalu ji young pun memanggil young ri
“Young ri-ssi” kata ji young dan young ri pun langsung mendatangi aku dan ji young
“Mmm, ada apa tuan” Tanya young ri sambil tersenyum. Tanpa di sengaja senyuman young ri membuat jantung ku berdegup dengan kencang dan aku pun mengalihkan pandanganku ke tempat lain.
“Jangan panggil tuan, panggil saja ji young. Mmm,, apakah aku boleh meminta nomor teleponmu” kata ji young dengan pasti
“Nomor telepon restaurant ini” Tanya young ri lalu aku langsung menatap youngri
“Bukan, nomor telepon pribadimu” jawab ji young
“Maaf tapi untuk apa ya?” Tanya young ri
“Untuk berteman denganmu, bolehkan?” jawab jiyoung
“Ohh, baiklahh” kata young ri dengan wajah yang sedikit heran
Lalu ji young meminta hand phone ku
“Heii, young bae mana handphone mu” kata ji young
“Untuk apa, aku tidak mau kan kamu yang meminta nomornya” sahutku dengan jantung yang terus berdegup dengan kencang.
“Issshh, dasar orang ini. menyebalkan” gerutu ji young dan mengambil handphoneku yang ada di kantung jaketku lalu menyerahkan kepada young ri
“Ini young ri” kata ji young menyerahkan handphone ku dan aku pun kaget tapi aku tidak bisa mengelaknya
“Ini” kata young ri seraya menyerahkan handphone yang berisikan nomor handphonenya.
“Ini benar nomormu” Tanya ji young lagi memastikan
“Ye,majayo” jawab young ri
“Geuromyeon , gyesanseo juseyo?” ucap ji young
“Ye,jamkanman gidarisipsio” kata young ri
“Ne”jawab ji young
“Jeogiyo. Yeogi isseumnida. Hyeon-geumeuron jibulhasigesseumnika? Sinyong khadeuro jibulhasigesseumnika? Ucap youngri seraya menyerahkan bonnya
“Hyeon-geumeuron jibulhasigesseumnika” jawab ji young sambil mengeluarkan uang dari dompetnya
“Algesseumnida”ucap youngri
“Yeogi isseumnida” kata ji young memberikan uangnya
“Wa  jusyeoseo gamsahamnida. Tto osipsio” jawab youngri sambil menerima uang dari ji young dan pergi ke tempat kasir.
“Ayo kita pergi” ajak ji young dan kami berdua pun pergi dari restaurant itu.
 Lalu sesampainya di rumahku
“Hei,aku langsung pulang ya, bye young bae” kata ji young dan berlalu pergi dari rumahku. Aku pun masuk ke dalam rumah dan membuka jaketku dan meletakkan jaketku dimeja tanpa ku sadari ternyata handphoneku terjatuh.
“Ahhhh, melelahkan. Aku butuh segelas air dingin sepertinya” gumamku sembari mebuka kulkas dan mengambil sebotol air laluair itu  kutumpahkan ke gelas. Dan aku kembali ke ruang tamu dan melihat handphone ku jatuh
“Waahhh, mengapa bisa terjatuh ya” ucap ku seraya mengambilnya tanpa ku sadari tanganku menekan tombol hijau yang berarti menelpon dan no yang ku tuju adalah nomor youngri
“Ommo, apa yang kulakukan “ ujarku kaget dan langsung mematikan telepon itu. Jantungku pun berdegup dengan kencang dan aku menaruh handphoneku di meja. Lalu 5 menit kemudian
“I don’t wanna be without you girl, majimak insaneun,,,” handphone ku berdering dan kulihat ternyata telepon dari young ri aku pun bingung dan dengan terpaksa aku mengangkatnya
“Yeoboseyo”
“Yeoboseyo”
“Nuguseyo”
“Young ri-yeyo, Nuguseyo”
“Youngbae- ieyo”
“Moeyo?”
“Anio, Gwaenchanayo.”
“Ohh”
“Mmmm, jeosonghamnida”
“Hmmm, gwaenchanayo”
“Mianhae”
“Ye”
Lalu aku menutup teleponnya
“Wahh, kupikir dia akan marah ternyata tidak,huuuhh” ucapku

berlanjut ya temann temann :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar